banner
Daerah

Peduli Keselamatan Pejalan Kaki, Dishub Kutim Usul Pelican Crossing Sebagai Alternatif JPO

×

Peduli Keselamatan Pejalan Kaki, Dishub Kutim Usul Pelican Crossing Sebagai Alternatif JPO

Sebarkan artikel ini

Kutai Timur – Peduli kebutuhan akan fasilitas publik yang mendukung keselamatan pejalan kaki, Dinas Perhubungan Kabupaten Kutai Timur, mengajukan usulan pembangunan Pelican Crossing.

Solusi ini diharapkan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kutai Timur, Joko Suripto, dapat menggantikan peran Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang hingga kini sulit direalisasikan di Kutim.

Menurut Joko, Pelican Crossing menjadi alternatif yang paling realistis mengingat kondisi jalan di Kutim yang cenderung sempit dan terbatasnya ruang untuk pembangunan JPO.

“Saya sebenarnya sudah mengusulkan pelican crossing itu ke Kabid, karena itu yang paling memungkinkan untuk di Kutim,” ujarnya.

Pelican Crossing memanfaatkan lampu lalu lintas untuk membantu pejalan kaki menyeberang dengan aman.

Prosesnya sederhana, pejalan kaki cukup menekan tombol di sisi jalan, menunggu lampu lalu lintas berubah menjadi merah, dan menyeberang sesuai durasi waktu yang ditentukan.

Jika tidak ada pejalan kaki, lampu tetap hijau sehingga pengendara tidak terganggu.

Joko menambahkan, fasilitas ini juga ramah bagi penyandang disabilitas.

“Pelican crossing sangat ramah untuk pengguna kursi roda dan penyandang disabilitas. Mereka bisa dengan mudah menyeberang tanpa harus kesulitan menaiki tangga JPO. Waktu penyeberangan juga cukup panjang sehingga tidak perlu terburu-buru,” jelasnya.

Meskipun JPO idealnya sudah tersedia sebagai elemen perkotaan, tantangan pembangunan di Kutim, terutama di area dekat sekolah, membuat implementasinya sulit dilakukan.

Namun, Joko optimis Pelican Crossing bisa menjadi solusi efektif jika pemerintah daerah menyetujui usulan ini dan menyediakan anggaran yang cukup.

“Kalau anggarannya ada dan cukup, insyaallah segera dibangun,” ungkapnya dengan yakin.

Dengan Pelican Crossing, Joko berharap lalu lintas di Kutim menjadi lebih tertib dan keselamatan pengguna jalan, baik pengendara maupun pejalan kaki, lebih terjamin.

Ia yakin, fasilitas ini tidak hanya efektif tetapi juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan akses jalan yang aman dan nyaman.

Sebagai bagian dari upaya membangun Kutai Timur yang lebih ramah bagi pejalan kaki, Pelican Crossing menjadi harapan baru yang bisa membawa perubahan positif.

Kini, keputusan ada di tangan pemerintah daerah untuk merealisasikan ide ini demi kebaikan bersama.  (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *