Kutai Timur – Akhir 2024, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur menargetkan penyelesaian tujuh program utama di bidang pendidikan.
Program-program ini dirancang sederhana namun sangat berdampak bagi masyarakat, menguatkan komitmen daerah terhadap peningkatan kualitas pendidikan.
Program pertama adalah pemberian seragam dan buku sekolah gratis untuk seluruh siswa di Kutai Timur. Dengan dukungan anggaran yang konsisten sejak APBD murni hingga perubahan, alokasi dana terus meningkat. Pada 2023, anggaran program ini mencapai Rp22 miliar, kemudian melonjak menjadi Rp37 miliar di tahun 2024.
“Alhamdulillah, program ini dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kutai Timur, Mulyono.
Program kedua, Beasiswa Kutai Timur Tuntas, menjadi solusi untuk mendukung pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Pada 2023, beasiswa SD-SMP dialokasikan Rp5,5 miliar, dan meningkat tajam menjadi Rp21,7 miliar pada 2024.
Rincian beasiswa juga mengalami kenaikan, dengan siswa SD menerima Rp1,2 juta dari sebelumnya Rp1 juta, sementara siswa SMP kini mendapatkan Rp2,5 juta dari sebelumnya Rp1,5 juta.
Selain itu, ada peningkatan signifikan dalam anggaran Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA), yang naik dari Rp8,7 miliar pada 2023 menjadi Rp19 miliar pada 2024.
Dukungan juga diberikan dalam bentuk bantuan seragam, baik untuk sekolah negeri maupun swasta, dengan anggaran untuk guru meningkat dari Rp2,2 miliar menjadi Rp3,3 miliar.
Tidak hanya itu, Pemkab Kutai Timur juga berfokus pada peningkatan insentif guru dan tenaga pendidikan.
Pada 2024, alokasi insentif guru mencapai Rp388 miliar, naik dari Rp387 miliar pada tahun sebelumnya.
Salah satu program yang paling krusial adalah perbaikan sarana dan prasarana pendidikan.
Anggaran untuk perbaikan ini mencatat lonjakan luar biasa, dari Rp200 miliar pada 2023 menjadi lebih dari Rp400 miliar di tahun 2024.
Melalui berbagai program ini, Kutai Timur tidak hanya menunjukkan komitmen terhadap pendidikan yang inklusif tetapi juga upaya nyata dalam menciptakan generasi masa depan yang lebih unggul.
Target penyelesaian pada akhir 2024 menjadi harapan besar bagi masyarakat, terutama dalam memberikan akses pendidikan yang merata dan berkualitas. (Adv)